Halo adik-adik. Apa kabar hari ini? Bagaimana sekolah kalian? Semoga tetap semangat dan tetap berusaha menjadi yang terbaik ya!.

Hari ini mimin bakalan ngasih bacaan yang bermanfaat nih buat kita semua. Yaitu “Dampak Tawuran Terhadap Pelajar”.

Tau gak? Tawuran selalu memiliki dampak negatif lebih banyak daripada positifnya. Nah, yuk kita simak bareng-bareng!.

Tawuran antar pelajar yang ada di Indonesia saat ini sudah menjadi agenda rutin dan sepertinya sudah membudaya dalam kalangan mereka. Banyak tawuran yang terjadi antar sekolah hanya karena dendam dari  alumni yang tidak terbalas dan akhirnya menjadi budaya turun temurun yang susah untuk dihapuskan atau dihilangkan dari sekolah tersebut. Apabila tawuran tetap ditumbuh kembangkan di kalangan pelajar maka akan menimbulkan dampak negatif berupa kerugian. Tidak hanya bagi mereka para pelajar dan sekolah yang bersangkutan, namun juga masyarakat sekitar. Kerugian tersebut antara lain:



a. Kerusakan tempat tawuran / material

Dalam kerusakan di tempat mereka melakukan aksi tersebut kebanyakan dari para pelaku tawuran tidak mau bertanggung jawab atas kerusakan yang mereka timbulkan. Biasanya mereka hanya lari setelah puas melakukan tawuran. Contohnya pecahnya kaca pada mobil, perusakan fasilitas umum, pembakaran ban ataupun kendaraan bermotor dsb.



b. Rusaknya citra baik sekolah

Pencitraan yang baik yang telah dibangun oleh para perangkat sekolah, baik itu kepala sekolah, jajaran guru dan karyawan, serta prestasi yang diraih oleh murid yang lain akan pudar dan sirna apabila murid-murid yang lain masih mempertahankan tradisi tawuran. Akibatnya di tahun ajaran berikutnya, peminat calon murid baru akan berkurang.



c. Adanya korban jiwa

Tawuran antar pelajar selain merugikan secara material juga mengakibatkan adanya korban jiwa. Misalnya tawuran antar pelajar yang menggunakan senjata tajam seperti batu, clurit, dan senjata tajam lainnya menyebabkan adanya korban luka baik korban luka ringan maupun berat, dan bisa juga ada korban meninggal.



d. Dampak psikis

Contohnya keresahan masyarakat dan traumatik. Keresahan masyarakat ini akan menimbulkan rasa tidak percaya terhadap generasi muda yang seharusnya menjadi agen perubahan bangsa. Selain keresahan itu, traumatik bisa dialami oleh masyarakat yang ada di lokasi saat terjadi tawuran. Masyarakat akan menjadi takut dan tidak berani lagi berhadapan dengan kelompok pelajar.


Nah, gimana? Setelah baca ini masih mau tawuran gak nih? Hehe. Kalau mimin sih gak mau ya karena selain ngerugiin diri sendiri juga ngerugiin banyak orang terutama orang tua.

Salam cinta dari mimin tawuran kreatif!

#GueTantangLo!